PENJUAL ES TEBU
Sejarah Es Tebu
Tebu adalah jenis tanaman yang sangat kita
kenal karena sebagai bahan baku utama dalam membuat gula. Tanaman ini bisa
tumbuh dengan subur didaerah yang beriklim tropis seperti negeri kita yang
tercinta ini, dan banyak dibudidayakan di Jawa dan Sumatra. Dalam memanfaatkan
tanaman tebu yang paling utama adalah pada bagian batangnya yang digunakan
untuk membuat gula tersebut, selain itu daun tebu yang telah dikeringkan juga
bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar untuk memasak supaya lebih hemat. Selain
dijadikan sebagai gula, air perasan batang tebu sekarang juga bisa dijadikan
sebagai minuman pelepas dahaga yang rasanya sangat segar alami dan banyak orang
yang mengenalnya sebagai Es Tebu.
Selain itu mungkin bisa dibilang
jika es Tebu sekarang menjadi salah satu trend minuman tradisional masa kini
yang banyak disukai oleh masyarakat, karena untuk sekarang dibeberapa daerah
banyak ditemukan para pedagang es tebu. Tebu juga memiliki khasiat sebagai
obat. Khasiat dari Tebu murni ini diantaranya digunakan untuk dikomsumsi
langsung dengan cara dibuat jus, dibuat menjadi tetes rum dan dibuat menjadi
ethanol yang nantinya digunakan sebagai bahan bakar. Limbah hasil produksi dari
tebu bisa dimanfaatkan menjadi listrik. Ekstrak sari tebu murni yang ditambah
jeruk nipis dan garam biasa di komsumsi di India. Hal tersebut dimaksudkan
untuk memberika kekuatan gigi dan gusi. Air tebu murni dapat dimanfaatkan
sebagai penyembuh sakit tenggorokan dan mencegak sakit Flu. Air tebu murni ini
bisa dimanfaatkan oleh penderita diabetes dimanfaatkan sebagai pemanis karena
kadar gula yang rendah. Karena tebu bersifat alkali sehingga dapat membantu
melawan kanker payudara dan prostat.
· Latar Belakang Wirausaha “Bpk. Iwan”
Bpk Iwan merupakan seorang wirausahawan yang bisa dikatakan baru menjajaki
usahanya atau belum termasuk sukses. Beliau mulai menjadi penjual es tebu
sekitar tahun 2012 dimana sebelumnya beliau sempat bekerja di salah satu
perusahaan yaitu PT Indonesia Stanley Electric tahun 2007-2009. Pada tahun
2009, beliau pun berhenti dari pekerjaanya. Beliau pun mengisi kekosongannya
dengan bekerja serabutan.
Dan pada akhirnya, beliau
memiliki modal usaha dan terciptalah keinginan untuk menjadi seorang
wirausahawan. Usaha yang ingin beliau tekuni adalah membuat es tebu dimana
inspirasi usaha tersebut diperoleh dari temannya yang merupakan penjual es tebu
dan beliau pun mencoba untuk belajar membuat es tebu tersebut bersama teman
seprofesi/ seniornya.
Beliau mengeluarkan modal awal
sekitar Rp 25 juta (1 paket) untuk menjalankan usahanya tersebut. Dimana alat
serta bahan yang dibutuhkan oleh beliau pada saat itu seperti motor, cup, tebu,
2 mesin penggiling tebu, armada, es batu, sedotan, dll.
Untuk pembuatan es tebu
menggunakan mesin penggiling sangat mudah seperti:
1. Potong batang tebu dengan
ukuran 1 meter kemudian kupas kulit luarnya dan bersihkan.
2. Giling tebu-tebu tersebut dengan
alat penggiling untuk diambil airnya. Jika tidak memiliki alat penggiling bisa
dipukul-pukul dengan muntu atau palu hingga agak pipih(namun jangan terlalu
keras), kemudian peraslah airnya
3. Saringlah
sari tebu yang sudah didapat tersebut.
4. Jika sudah campurkan dengan air dan sirup
kemudian diaduk hingga merata.
5. Sajikan dengan es batu agar lebih
segar.
Beliau hanya berkerja seorang
diri dalam menjalankan usahanya tersebut. Usaha beliau itu sendiri pun baru
berjalan 1 tahun sehingga belum bisa memperkerjakan orang lain di dalam
usahanya tersebut atau membuka toko/cabang sekalipun. Beliau membeli batang
tebu di daerah cakung dan pasar rebo dengan harga Rp 3.000/kg sehingga beliau
menjual es tebunya dengan harga Rp 5.000/cup.
Dalam melakukan penjualan es
tebunya, beliau mencari tempat usaha yang terdapat keramaian seperti di depan
kampus Universitas Gunadarma, perempatan jalan, pasar, depan terminal atau
bahkan sekolahan. Beliau pun berkeinginan untuk mengembangkan usahanya dengan
cara membeli atau menambah 1 unit lagi untuk usahanya tersebut.
Selama usahanya berdiri, beliau
sudah memperoleh laba per harinya sekitar Rp 300.000 sedangkan laba per
bulannya Rp 9.000.000. Namun usaha ini juga memiliki resiko seperti pada saat
musim hujan dimana beliau memperoleh omzet yang akan menurun drastis sedangkan
keuntungan bahan baku dari usaha es tebu yaitu tidak akan basi selama tebu
tersebut belum digilingnya. Hal ini dilakukan beliau untuk menghindari kerugian
yang lebih besar dibandingkan usaha es lainnya.
Kelompok :
ü Devyana Setya
Pratiwi
ü Febrina Ginting
ü Melga
ü Safana Faras Nia
ü Tika Agustin M